Indonesia sebagai negara yang kental dengan adat ketimuranya tentu saja sangat menentang yang namanya gaya hidup bebas. Selain menyalahi norma sosial, norma agama juga melarang keras hubungan seks secara bebas atau pra nikah ini. Namun bagaimana jika ada seorang penulis yang notabene adalah motivator justru menerbitkan buku yang mempersilahkan remaja berhubungan seks bebas ini? Tentu saja buku yang diterbitkanya akan menjadi kontroversi dan mmebuat marah banyak orang.

Adalah buku dengan judul provokatif “ Saatnya Aku Belajar Pacaran” yang dikecam keras oleh masyarakat Indonesai saat ini. Tak hanya itu, netizen pun kemudian murka dan ikut mengecam buku yang ditulis oleh seorang bernama Toge Aprilianto. Menurut kabar, pria yang bernama Toge Aprilianto ini adalah seorang penulis, psikolog, pemerhati anak dan juga motivator yang telah menerbitkan beberapa buku seperti Saatnya Melatih Anakku Berpikir, Kudidik Diriku Demi Mendidik Anakku, Kurangkul Diriku Demi Merangkul Bahagiaku,dan Saatnya Aku Belajar Pacaran yang bikin heboh ini.
Apa yang membuat buku ini menuai kontroversi? Tak lain tak bukan adalah adanya bab dimana penulis mmeberikan solusi saat remaja yang tengah pacaran ingin melakukan ML. Menurut penulis, ML atau ajakan melakukan ML itu sebenarnya adalah hal yang wajar dan biasa.Dia juga menulis bahwa seks atau ML dalam pacaran adalah hal yang penting jadi menurtnya wajar jika pacar mengajak untuk melakukan hubungan intim. Yang membuat netizen geram adalah bagian dimana penulis meminta pembaca untuk mengiyakan saja saat pacar mmeinta ML karena si pembaca dan pacarnya sama-sama siap untuk melakukannya.


Hal ini tentu saja mengundangf rekasi keras dari masyrakat, tokoh agama, pemerhati anak dan juga pendidik di Indonesai. KPAI bahkan telah melayangkan laporan kepada Toge Aprilianto terkait buku kontroversial yang ditulisnya. Menyadari hal tersebut, sanag penulis kemudian melakukan permintaan maaf terhadap semua pihak yang tersinggung dengan adanya buku tersebut dan berjanji akan menarik serta menghentikan distribusi buku kontroversial ini. Sayangnya, akun facebook yang bersangkutan sepertinya sudah tidak bisa diakses lagi. Namun permintaan maaf tersebut sudah tersebar di banyak media online di Indonesia..