Merry Riana dikenal publik sebagai seorang perempuan muda sukses yang sudah menginspirasi banyak orang di Indonesia. Dara berparas ayu kelahiran 29 Mei 1980 lalu ini, namanya muncul semenjak ia menerbitkan buku berjudul “A Gift From a Friend” di tahun 2006. Buku yang menceritakan Merry Riana dan kisah perjalanan hidupnya, juga bagaimana ia bisa meraih 1 juta dolar pertamanya di usia 26 tahun.
Oleh rumah produksi film MD Entertainment, buku berjudul “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar” hasil karya Alberthiene Endah diangkat menjadi sebuah film layar lebar.

Chelsea Islan (Galeri Foto Chelsea Islan) dipercaya memerankan tokoh Merry Riana. Dara yang sama-sama cantik itu mengawali karir di film Refrain (2013). Dan tantangan yang ia hadapi sewaktu memerankan film terbaru ini, ia menjelaskan figur yang harus ia perankan masih ada, Chelsea punya cara-cara tersendiri agar bisa total dalam meluncurkan aktingnya nanti.
“Ini menantang banget karena orangnya masih hidup. Jadi aku lumayan sering tuh lunch atau dinner sama mbak Merry dan mas Alfa. Kita ngobrol-ngobrol, sekaligus aku mempelajari bahasa tubuh mereka juga,” ungkap Chelsea.
Film yang disutradarai Hestu Saputra ini juga dibintangi oleh Kimberly Ryder, Ferry Salim, Niniek L. Karim, Cyntia Lamusu, Lanawati Tuti Wulandani, Sellen Fernandez dan Mike Luccock.

Plot Cerita Mimpi Sejuta Dollar
Satu-satunya harapan adalah mengambil pinjaman mahasiswa, yang hanya bisa didapat jika Merry memiliki seorang penjamin. Karena tidak ada kerabat, dan Irene tidak bisa menjadi penjamin, Merry harus mencari seorang mahasiswa senior yang mau jadi penjamin. Merry bertemu Alva (Dion Wiyoko). Ternyata Alva cuek dan sangat perhitungan. Ia memberi segala macam syarat sebelum akhirnya mau menolong Merry, termasuk menyuruhnya mencari kerja sambilan. Merry sadar bahwa ia harus kuliah dengan betul, tapi sadar juga bahwa ia harus sukses secepatnya. Maka ia berpikir keras untuk melipatgandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur online business, sampai main saham beresiko tinggi. Kondisi ekonominya pun naik turun. Kemelut cinta pun terjadi ketika Alva menyatakan perasaan padanya, sementara Merry sadar betul Irene tengah jatuh cinta pada Alva.