Sosok walikota Bandung, Ridwan Kamil memang sangat populer di sosial media. Meski begitu, mengetahui sosok walikota sekaliber Ridwan Kamil main sinetron adalah sesuatu yang cukup menggelitik. Ya ditengah kesibukanya sebagai walikota Bandung, ternyata Ridwan Kamil masih sempat untuk membintangi salah satu sinteron yang ditayangkan di salah satu TV Swasta, Preman Pensiun.

Ya kurang lebih selama sebulan terakhir ini, RCTI menayangkan sinetron dengan konsep yang unik dan tak biasa. Sinetron yang bertajuk Preman Pensiun tersebut ditanyangkan setiap Senin hingga Sabtu sore di RCTI mulai pukul 16:45. Yang unik, sinteron ini sangat kental sekali dengan budaya Sunda karena memang syutingnya yang berfokus di daerah Bandung dan sekitarnya. Ini karena sinteron ini memang sering mengambil lokasi-lokasi yang indah dan populer di Bandung dan sekitarnya.
Tak heran jika kemudian walikota Bandung, Ridwan Kamil secara sukarela ikut ambil bagian dalam sinteron tersebut. Tentu saja beliau tidak ikut syuting untuk semua episode. Bisa dibilang bahwa kehadiran Ridwan Kamil di sinetron tersebut adalah sebagai kameo belaka. Namun tentu saja kehadiran Ridwan Kamil di sinetron tersebut mengundang perhatian khalayak.
Lalu apa alasan Ridwan Kamil mau ikut serta dalam film yang dibintangi Didi Petet dan Epy Kusanandar tersebut? Ternyata sinteron tersebut menurut Ridwan Kamil mengangkat potensi kota Bandung dengan sangat baik sekali. Tak heran beliau juga menjadikan sinteron ini sebagai ajang promosi untuk kota Bandung. “Kalimat-kalimatnya juga kan yang mengangkat soal Kota Bandung. Saya berbicara sebagai Pemda Kota Bandung,” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai honor, Ridwan Kamil menegaskan tidak mendapatkan sepeser pun bayaran dari sinteron tersebut. “Saya gunakan TV sebagai kampanye. Kalimatnya juga Pemkot Bandung sedang, ini, itu. Saya tidak dibayar karena tidak boleh dibayar, ” tandasnya. Beliau juga mengutarakan bahwasanya isi sinteron Preman Pensiun tersebut sama dengan hal yang harus dihadapinya sehari-hari. “Sama seperti kehidupan nyata. Lihat agenda saya ketemu warga, ketemu PKL, ketemu korban penggusuran oleh apartemen, ada lebih dari 50-an,” tuturnya.